Rabu, 15 Mei 2013
MUNCULNYA YA’JUJ dan MA’JUJ
Munculnya Ya’juj dan Ma’juj terjadi pada masa turunnya kembali Nabi Isa bin Maryam ke bumi, yaitu setelah beliau berhasil membunuh Dajjal.
Ya’juj dan Ma’juj adalah manusia biasa seperti layaknya manusia yang lain. Mereka mirip orang-orang yang sebangsa dengan mereka yaitu bangsa Turki, dengan mata cekung, hidung pesek, berambut pirang, sekalipun bentuk dan warna kulit mereka bervariasi.
Ibnu Katsir mengatakan, apabila ada orang yang beranggapan bahwa Ya’juj dan Ma’juj itu diantaranya ada yang badannya tinggi seperti pohon kurma, ada pula yang pendek seperti orang cebol, ada lagi yang bertelinga lebar (yang sebelah bisa untuk berselimut dan yang sebelah lagi bisa untuk bertikar), itu semua adalah mengada-ada tanpa didasarkan kepada ilmu.
Ya’juj dan Ma’juj itu keturunan Nabi Nuh Alaihis Salaam. Mereka adalah anak cucu Yafits bin Nuh, nenek moyang bangsa Turki. Dahulu mereka hidup dimuka bumi seperti layaknya manusia biasa, namun mereka selalu membuat keonaran. Oleh karena itu mereka dikurung oleh Nabi Dzulqarnain dibalik dinding penghalang yang dibuatnya (QS. Al-Kahfi :92-99), sampai tiba waktu janji Allah untuk membuka penghalang itu, dan peristiwa tersebut merupakan sebagaian tanda-tanda besar mendekatnya hari kiamat.
Dalil tentang keluarnya Ya’juj dan MA’juj terdapat dalam Al-Qur’an yaitu Surat Al-Anbiyaa :96-97 dan Surat Al-Kahfi :92-99.
Tatkala datang waktu yang telah ditetapkan, dan Hari Kiamat telah dekat, benteng penghalang mereka ini akan hancur, sehingga dengan cepat Ya’juj dan Ma’juj akan keluar dengan rombongan besar dan tidak dapat dihentikan oleh siapapun, kemudian mereka berbaur dengan orang-orang dan berbuat kerusakan dimuka bumi.
Umat Islam akan mengobarkan senjata mereka selama TUJUH TAHUN dalam menghadapi Rombongan Ya’juj dan MA’juj ini sebagaimana Hadist yang diriwayatkan oleh At-Tarmidzi bahwasanya Rasulullah Bersabda, “Umat Islam akan mengobarkan anak panah, senjata dan tameng mereka untuk menghadapi kekerasan Ya’juj selama tujuh tahun”.
ISYARAT RASULULLAH TENTANG ADANYA ANCAMAN YA’JUJ DAN MA’JUJ
Dalam shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim ada sebuah hadist riwayat Zainab binti Jahsy : “Bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam tidur disisinya, kemudian beliau terbangun dengan muka memerah seraya bersabda, ‘laa ilaha ilallah, celaka bangsa arab, gara-gara ancaman buruk yang benar-benar telah dekat. Pada hari ini dibuka dinding Ya’juj dan Ma’juj seperti ini – beliau membuka jari telunjuk dan jari tengahnya – (Dalam riwayat lain disebut : ‘Pada hari ini dibuka dinding Ya’juj dan Ma’juj seperti ini – sambil Rasulullah membuat 70 atau 90 ikatan) –
Zainab bertanya, ‘Ya Rasul Allah, apakah kita akan binasa, padahal diantara kita masih terdapat orang-orang yang saleh?’,
Rasulullah menjawab,’Ya, apabila kejahatan telah merajalela (dalam riwayat lain disebut : ‘Ya, apabila semakin banyak perbuatan keji’).
BAGAIMANA YA’JUJ DAN MA’JUJ KELUAR?
Menurut riwayat Imam Ahmad dari abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya Ya’juj dan mA’juj melubangi dinding penghalang itu setiap hari, sehingga apabila ia hampir melihat cahaya matahari, berkatalah seseorang kepada mereka,”Pulanglah, dan kembalilah melubanginya esok hari”, maka Allah mengembalikan dinding itu menjadi lebih kuat dari hari sebelumnya.
Lalu mereka kembali pulang, ketika keesokan harinya mereka kembali untuk melubangi dinding itu, mereka mendapati keadaan dinding itu seperti kemarin (tertutup rapat) dan mereka mulai melubanginya lagi, ketika mereka hampir dapat melihat cahaya matahari, maka berkata pula seseorang kepada mereka, “pulanglah, dan kembalilah melubanginya esok hari”. Demikian seterusnya setiap hari mereka datang melubangi dinding itu sampai waktu yang telah ditentukan oleh Allah dan Allah menginginkan mereka datang kepada manusia, dan mereka PASTI akan datang.
Apabila mereka telah keluar, mereka mengeringkan air dan mengurung manusia ke dalam benteng mereka. Manusia-manusia seluruhnya mengungsi ke kota-kota dan ke tempat-tempat yang aman dari jangkauan Ya’juj dan Ma’juj. Apabila mereka menemui sebuah danau, mereka meminum airnya hingga habis, mereka berkata ketika melewati orang lain,”Ini merupakan air yang ada terakhir kali” (Artinya : mereka menghabiskan semua air yang mereka temui hingga tiada bersisa untuk orang lain lagi).
Tidak ada yang mengetahui pasukan Tuhanmu kecuali DIA. Tatkala Ya’juj dan Ma’juj membuat keonaran dimuka bumi, menghabiskan air dan berkata,”Ini merupakan air yang ada terakhir kali”.
Kemudian mereka berjalan sampai gunung Baitul Maqdis, lalu mereka berkata, “Kami telah membunuh siapapun yang ada dibumi, mari kita bunuh siapapun yang ada di langit”. Lalu mereka melemparkan anak panah mereka ke langit, kemudian Allah mengembalikan anak-anak panah mereka kebumi dalam keadaan dipenuhi dengan darah – Sehingga mereka mengira bahwa mereka telah berhasil membunuh penduduk langit
Maka berkatalah mereka ,”Kami berkuasa atas seluruh penghuni bumi, dan kami lebih tinggi daripada penghuni langit”, maka Allah mengirimkan cacing (yang berada dihidung onta dan kambing) dalam langit-langit (mulut) mereka dan membunuh mereka. Dan demi Dzat yang jiwaku berada ditangan-NYA, binatang melata yang ada dibumi sungguh akan penuh dengan lemak (karena kekenyangan) karena daging dan darah mereka”. – HR.Ahmad, Al-Hakim dan Al-Albani memshahihkannya dalam Shahih Al-Jami’, 2286.
BAGAIMANA YA’JUJ DAN MA’JUJ MATI
Rasulullah bersabda, “ Apabila Allah telah mewahyukan kepada Isa bahwa “Aku telah mengeluarkan hamba-hamba-KU yang tidak akan mampu bagi siapapun untuk memerangi mereka, lalu para hamba-KU akan digiring ke bukit Thur, dan Allah membangkitkan Ya’juj dan Ma’juj, dan dari segala penjuru mereka membuat kerusakan.
Mereka akan melewati suatu danau dan meminum airnya, serta melewati orang lain sambil berkata,”Ini merupakan air yang ada terakhir kali”.
Dan Allah akan menggiring Nabiyullah Isa dan para sahabatnya sampai berada di puncak gunung Tsur yang bagi salah seorang mereka pada saat itu jauh lebih baik dari 100 dinar bagi salah seorang kalian pada masa sekarang. Lalu Isa dan para sahabatnya mengajak manusia kepada Allah (untuk berdo’a memohon pertolongan), sehingga Allah mengirimkan cacing dalam leher mereka (Ya’juj dan Ma’juj), sehingga mereka menjadi mati/binasa.
Lalu Allah menurunkan Nabiyullah Isa (maksudnya menyuruh turun dari puncak gunung Tsur ke daratan) beserta para sahabatnya sehingga (ketika telah sampai didaratan bumi) mereka tidak mendapati sejengkal tempat pun di bumi kecuali telah dipenuhi dengan busuknya bau (bangkai) Ya’juj dan Ma’juj yang saling tindih menindih dan memenuhi semua daratan bumi.
Nabiyullah Isa kemudian menyeru kepada manusia (untuk sekali lagi berdo’a kepada Allah memohon pertolongan), lalu Allah mengirimkan burung seperti leher onta (untuk mengangkuti bangkai Ya’juj dan Ma’juj) dan membawa mereka, serta melemparkan mereka sesuai dengan kehendak Allah”. – HR.Muslim, 18/68-69, Bab Dzikr Ad-Dajjal.
DELEGASI NEREKA
Ya’juj dan Ma’juj adalah manusia biasa dan merupakan keturunan Nabi Nuh Alaihisalaam, yang juga merupakan keturunan Nabi Adam Alaihisalaam.
Dalam sebuah hadist shahih riwayat Al-Bukhari, dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu Anhu dari Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda tentang keadaan pada hari kiamat :
“Allah Ta’ala berfirman kepada Adam, ‘Wahai Adam’
Adam menjawab,’Saya memenuhi panggilan-MU dan segala kebaikan ada dalam tangan-MU’
Allah berfirman,’Kirimkan delegasi neraka’
Adam bertanya,’Apakah delegasi neraka itu?’
Allah berfirman,’Dari setiap 1000 orang anak cucumu, masukkan 999 orang ke neraka dan 1 orang ke surga’
Ketika itulah beruban rambut seorang anak kecil, dan setiap wanita-wanita yang hamil melahirkan kandungannya,dan engkau melihat orang-orang dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidaklah mabuk, tetapi dikarenakan siksa Allah yang keras.”
Para sahabat bertanya,”Lalu, dimanakah yang satu orang itu?”
Rasulullah menjawab,”Sampaikanlah kabar gembira, bahwa Ya’juj dan Ma’juj adalah tebusan bagimu. Sesungguhnya diantara kalian akan terdapat 1 orang, sedangkan yang 999 orang adalah dari golongan Ya’juj dan Ma’juj - (ini dikarenakan Ya’juj dan Ma’juj berkembang sangat pesat, dan jumlah mereka sangatlah banyak).” – HR.Al-Bukhari, 6/382, Bab Qishshah Ya’juj wa Ma’juj.
“Allahu Akbar” Para sahabat bertakbir.
Rasulullah pun bersabda,”Demi Allah, sesungguhnya aku benar-benar berharap kamu akan merupakan ¼ penghuni surga. Demi Allah, sesungguhnya aku benar-benar berharap kamu akan merupakan 1/3 penghuni surga. Demi Allah, sesungguhnya aku benar-benar berharap kamu akan merupakan ½ penghuni surga”
Maka para sahabat bertakbir lagi. Lalu Rasulullah bersabda pula,”Kamu sekalian ditengah umat-umat lainnya tak lain hanyalah seperti rambut putih pada lembu berwarna hitam, atau seperti rambut hitam pada lembu berwarna putih”. – HR.Ahmad dalam Musnadnya 3/32-33; Al-Bukhari dalam Shahihnya 18/45; Muslim dalam Shahihnya 2/379, 6/210,15/19-21; Abu Daud dalam Sunannya 11/26, 34/2, 37/20; At-Tarmidzi dalam Sunannya 7/13.
http://muslimina.blogspot.com/2013/05/munculnya-yajuj-dan-majuj.html
PENGIKUT-PENGIKUT DAJJAL
Para pengikut Dajjal yang paling banyak berasal dari kaum Yahudi, bangsa
Ajam dan bangsa Turki, serta campuran dari orang-orang yang mayoritas
mereka adalah kaum Badui dan kaum wanita.
HR.Riwayat Muslim, dari Anas bin Malik RA, Rasulullah bersabda, “Dajjal diikuti oleh kaum Yahudi Ashfahan yang berjumlah 70.000 orang yang memakai syal”. – HR.Muslim, 18/85, Kitab Al-Fitan.
Nama Dajjal menurut kaum Yahudi adalah Al-Masih bin Dawud. Mereka menduga bahwa Dajjal akan keluar pada akhir masa, dan kekuasaannya akan sampai meliputi daratan dan lautan, dan sungai-sungai berjalan bersamanya. Dan mereka juga menduga bahwa Dajjal merupakan salah satu tanda dari sekian tanda-tanda kekuasaan Allah yang akan mengembalikan kerajaan Yahudi kepada mereka. – Lawami’ Al-Anwar Al-Bahiyyah, 2/112.
Mengenai orang Badui, lebih banyak karena kebodohan mereka [ Hadist Rasul tentang Fitnah Dajjal yang ditolong oleh setan-setan dalam menjelma menyerupai orang tua seorang pemuda Badui agar beriman kepada Dajjal].
Adapun kondisi kaum wanita lebih lemah daripada kaum Badui, karena mereka cepat terpengaruh dan kebodohan mendominasi mereka.
HR. Riwayat Ahmad, dari Ibnu umar Radhiyallahu Anhuma, Rasulullah bersabda, “Dajjal turun di rawa, suatu lembah di dekat kota Madinah, dan yang paling banyak keluar menemuinya adalah kaum wanita. Sampai-sampai seorang lelaki pulang menemui istrinya, ibunya, anak perempuannya, saudara perempuannya, bibinya dan mengikat mereka dengan tali, karena khawatir akan keluar menemui Dajjal”. – HR.Ahmad, 5353, sanad Shahih.
http://muslimina.blogspot.com/2013/05/pengikut-pengikut-dajjal.html
HR.Riwayat Muslim, dari Anas bin Malik RA, Rasulullah bersabda, “Dajjal diikuti oleh kaum Yahudi Ashfahan yang berjumlah 70.000 orang yang memakai syal”. – HR.Muslim, 18/85, Kitab Al-Fitan.
Nama Dajjal menurut kaum Yahudi adalah Al-Masih bin Dawud. Mereka menduga bahwa Dajjal akan keluar pada akhir masa, dan kekuasaannya akan sampai meliputi daratan dan lautan, dan sungai-sungai berjalan bersamanya. Dan mereka juga menduga bahwa Dajjal merupakan salah satu tanda dari sekian tanda-tanda kekuasaan Allah yang akan mengembalikan kerajaan Yahudi kepada mereka. – Lawami’ Al-Anwar Al-Bahiyyah, 2/112.
Mengenai orang Badui, lebih banyak karena kebodohan mereka [ Hadist Rasul tentang Fitnah Dajjal yang ditolong oleh setan-setan dalam menjelma menyerupai orang tua seorang pemuda Badui agar beriman kepada Dajjal].
Adapun kondisi kaum wanita lebih lemah daripada kaum Badui, karena mereka cepat terpengaruh dan kebodohan mendominasi mereka.
HR. Riwayat Ahmad, dari Ibnu umar Radhiyallahu Anhuma, Rasulullah bersabda, “Dajjal turun di rawa, suatu lembah di dekat kota Madinah, dan yang paling banyak keluar menemuinya adalah kaum wanita. Sampai-sampai seorang lelaki pulang menemui istrinya, ibunya, anak perempuannya, saudara perempuannya, bibinya dan mengikat mereka dengan tali, karena khawatir akan keluar menemui Dajjal”. – HR.Ahmad, 5353, sanad Shahih.
http://muslimina.blogspot.com/2013/05/pengikut-pengikut-dajjal.html
ARAH KELUARNYA DAJJAL
Fathimah bin Qais melanjutkan, “Maka Rasulullah bersabda, “Sungguh
mengagumkan-ku cerita Tamim ini yang sesuai benar dengan apa yang telah
saya sampaikan kepada kalian tentang Dajjal itu, dan mengenai Makkah dan
Madinah. Ketahuilah, Dajjal itu berada di laut Syria atau laut Yaman.
Bahkan ia akan muncul dari arah Timur, dari arah Timur, dari arah
Timur”. – Beliau menunjuk dengan tangannya ke arah Timur”.
Maka saya pun menghafal hadist ini, dan hadist ini pun telah dihafal oleh banyak orang”.
Hadist pada bagian “arah datangnya Dajjal” ini telah menimbulkan banyak persepsi, sebagian menterjemahkannya sebagai pertanyaan, dengan kalimat, “Ketahuilah, Dajjal itu berada di laut Syria atau laut Yaman?, Tidak, bahkan ia akan muncul dari arah Timur, dari arah Timur, dari arah Timur”.
Bagaimanapun juga, dari arah mana pun datangnya Dajjal, bukanlah Rasulullah memfokuskannya disitu.
Yang dimaksud dengan arah keluarnya itu mempunyai maksud 2 X keluar. Hal ini telah dibuktikan dengan isi manuskrip yang menyatakan tanda2 keluarnya Dajjal, yaitu yang pertama tanda2 keluarnya Dajjal dari pulau. Dan yang ke 2 adalah tanda-tanda keluarnya Dajjal sebagai orang sombong kemuka bumi (ketengah masyarakat).
Bila saat itu, – (ketika Tamim berjumpa dengan Dajjal yang masih terikat itu) –, ia berada didalam pulau di laut Yaman atau Syria, maka setelah wafatnya Rasulullah, ia telah diizinkan keluar (inilah keluar yang pertama = keluar dari pulau), yang saat ini entah dimana keberadaannya – (orang-orang meyakini, kini Dajjal bersemayam di kedalaman Segitiga Bermuda) –, kemudian, Dajjal akan muncul di tanah Arab (ketengah masyarakat) dari arah Timur = inilah keluar yang kedua.
Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu berkata, “Rasulullah bersabda, “Dajjal keluar dari wilayah Timur, yang disebut dengan Khurasan”. – HR. At-Tirmidzi, Al-Hakim dan Al-Albani, Shahih, Shahih Al-Jami, 3404.
HR.Riwayat Imam Ahmad, dari ‘Amr bin Huraib, Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu berkata, “Rasulullah bersabda, “Dajjal keluar dari wilayah Timur, yang disebut dengan Khurasan. Dia akan diikuti bangsa-bangsa berwajah bagikan perisai yang ditempa – (Maksudnya mukanya itu bentuknya penyek, hidungnya pesek. Sebagian cendekiawan memperkirakan orang-orang Khurasan ini adalah orang-orang dari daratan cina, Wallahu A’lam) ”. – HR. Imam Ahmad, dalam musnadnya no.12, Ibnu Majah dalam Sunan Ibn Majah dan Sunan Abu Daud, dari An-Nawwas bin Sam’an.
Menurut Ibnu Katsir awal kemunculannya itu dari Ashfahan dari suatu kampung yang bernama Al-Yahudiyyah. Akan tetapi umat Islam baru mengetahui kemunculannya ketika ia sampai ke suatu tempat antara Irak dan Syria.
[Hal ini sungguh dapat diterima akal, mengingat bahwa pengikut-pengikut Dajjal adalah orang-orang Yahudi, mereka bersegera mengimani Dajjal begitu Dajjal sampai kenegeri mereka dan menyeru mereka. Dan ketika umat Islam memeranginya, ia sudah mempunyai pasukan, yaitu orang-orang Yahudi].
HR. Dari Anas Radhiyallahu Anhu berkata, “Rasulullah bersabda, “Dajjal keluar dari kampung Yahudiah Ashfahan, bersama 1000 orang Yahudi”. – HR.Ahmad, dan Ibn Hajar, Shahih, Fath Al-Bari, 13/328.
Hadist Sahabat yang dikutip dari shahih Muslim, dari An-Nuwwas bin Sam’an, “Sesungguhnya dia (Dajjal) keluar di tempat (kullah) antara Syria dan Irak, dan berbuat kerusakan dikanan kiri. Wahai hamba Allah, kokohkanlah diri kalian”. – Kullah adalah suatu tempat diantara dua negara sebagaimana dikatakan An-Nawawi.
http://muslimina.blogspot.com/2013/05/arah-keluarnya-dajjal.html
Maka saya pun menghafal hadist ini, dan hadist ini pun telah dihafal oleh banyak orang”.
Hadist pada bagian “arah datangnya Dajjal” ini telah menimbulkan banyak persepsi, sebagian menterjemahkannya sebagai pertanyaan, dengan kalimat, “Ketahuilah, Dajjal itu berada di laut Syria atau laut Yaman?, Tidak, bahkan ia akan muncul dari arah Timur, dari arah Timur, dari arah Timur”.
Bagaimanapun juga, dari arah mana pun datangnya Dajjal, bukanlah Rasulullah memfokuskannya disitu.
Yang dimaksud dengan arah keluarnya itu mempunyai maksud 2 X keluar. Hal ini telah dibuktikan dengan isi manuskrip yang menyatakan tanda2 keluarnya Dajjal, yaitu yang pertama tanda2 keluarnya Dajjal dari pulau. Dan yang ke 2 adalah tanda-tanda keluarnya Dajjal sebagai orang sombong kemuka bumi (ketengah masyarakat).
Bila saat itu, – (ketika Tamim berjumpa dengan Dajjal yang masih terikat itu) –, ia berada didalam pulau di laut Yaman atau Syria, maka setelah wafatnya Rasulullah, ia telah diizinkan keluar (inilah keluar yang pertama = keluar dari pulau), yang saat ini entah dimana keberadaannya – (orang-orang meyakini, kini Dajjal bersemayam di kedalaman Segitiga Bermuda) –, kemudian, Dajjal akan muncul di tanah Arab (ketengah masyarakat) dari arah Timur = inilah keluar yang kedua.
Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu berkata, “Rasulullah bersabda, “Dajjal keluar dari wilayah Timur, yang disebut dengan Khurasan”. – HR. At-Tirmidzi, Al-Hakim dan Al-Albani, Shahih, Shahih Al-Jami, 3404.
HR.Riwayat Imam Ahmad, dari ‘Amr bin Huraib, Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu berkata, “Rasulullah bersabda, “Dajjal keluar dari wilayah Timur, yang disebut dengan Khurasan. Dia akan diikuti bangsa-bangsa berwajah bagikan perisai yang ditempa – (Maksudnya mukanya itu bentuknya penyek, hidungnya pesek. Sebagian cendekiawan memperkirakan orang-orang Khurasan ini adalah orang-orang dari daratan cina, Wallahu A’lam) ”. – HR. Imam Ahmad, dalam musnadnya no.12, Ibnu Majah dalam Sunan Ibn Majah dan Sunan Abu Daud, dari An-Nawwas bin Sam’an.
Menurut Ibnu Katsir awal kemunculannya itu dari Ashfahan dari suatu kampung yang bernama Al-Yahudiyyah. Akan tetapi umat Islam baru mengetahui kemunculannya ketika ia sampai ke suatu tempat antara Irak dan Syria.
[Hal ini sungguh dapat diterima akal, mengingat bahwa pengikut-pengikut Dajjal adalah orang-orang Yahudi, mereka bersegera mengimani Dajjal begitu Dajjal sampai kenegeri mereka dan menyeru mereka. Dan ketika umat Islam memeranginya, ia sudah mempunyai pasukan, yaitu orang-orang Yahudi].
HR. Dari Anas Radhiyallahu Anhu berkata, “Rasulullah bersabda, “Dajjal keluar dari kampung Yahudiah Ashfahan, bersama 1000 orang Yahudi”. – HR.Ahmad, dan Ibn Hajar, Shahih, Fath Al-Bari, 13/328.
Hadist Sahabat yang dikutip dari shahih Muslim, dari An-Nuwwas bin Sam’an, “Sesungguhnya dia (Dajjal) keluar di tempat (kullah) antara Syria dan Irak, dan berbuat kerusakan dikanan kiri. Wahai hamba Allah, kokohkanlah diri kalian”. – Kullah adalah suatu tempat diantara dua negara sebagaimana dikatakan An-Nawawi.
http://muslimina.blogspot.com/2013/05/arah-keluarnya-dajjal.html
KONDISI UMAT ISLAM PADA MASA KELUARNYA DAJJAL
Oleh : Salsabila Savannah
Rasulullah bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat sampai bangsa Rumawi menuruni pedalaman. Kemudian pasukan dari Madinah keluar menghadapi mereka yang terdiri dari penghuni bumi yang terpilih saat itu. Tatkala mereka telah berhadap-hadapan, bangsa Rumawi berkata, “Berilah jalan antara kami dan antara yang mencela kami sehingga kami dapat memerangi mereka””.
Umat Islam berkata, “Tidak, demi Allah, kami tidak akan mengosongkan jalan antara kalian dan antara saudara-sudara kami”. Sehingga umat Islam pun berperang melawan mereka.
1/3 dari pasukan itu mundur (kaum muslimin yang surut/lari dari perang). Mereka itu takkan diterima taubatnya oleh Allah selama-lamanya.
Dan ada 1/3 lagi yang terbunuh, mereka adalah para syuhada yang terbaik disisi Allah. Sedang 1/3 lainnya terus berperang sehingga mendapat kemenangan dan dapat menaklukkan Konstantinopel.
Rasulullah telah menyampaikan hadist lain tentang guncangan/ketakutan yang terjadi pada perang itu, dan tentang kaum relawan yang berada dibarisan umat Islam, sampai kelompok Umat Islam ikut berperang hingga memperoleh kemenangan atau kematian selama 3 hari berturut-turut. Dan tampaknya jumlah umat Islam pada saat itu hanyalah sedikit, dengan bukti bahwa umat Islam yang berperang menang ketika datang bantuan kepada mereka dari sisa-sisa umat Islam. – Al-Qiyamah As-Shughra, hal.228.
Dari Yasir bin Jabir berkata, “Saya sedang bersama Abdullah bin Mas’ud kala Angin merah bergerak dari Kufah, lalu seorang lelaki datang dan berkata, ‘Wahai Abdullah bin Mas’ud, telah datang Hari Kiamat’
Ibnu Mas’ud yang sedang duduk bertelekan berkata, “Sesungguhnya Hari Kiamat tidak akan datang sampai warisan tidak dibagikan dan tidak bergembira seseorang dengan harta rampasan (perang)’.
Kemudian ia berkata sambil tangannya mengisyaratkan ke arah Syiria, “Musuh berkumpul dengan umat Islam dan umat Islam berkumpul dengan mereka”
Saya berkata, “Apakah yang engkau maksud adalah bangsa Rumawi?”
Ia menjawab, “Ya, tetapi kemudian ada pengkhianatan dalam perang itu, sehingga umat Islam menganggapnya sebagai syarat kematian yang mana saat itu jumlah umat Islam tidak banyak”.
(Syarat kematian yang dimaksud adalah : waktu itu kaum muslimin akan bertekad bulat untuk mati, takkan mundur kecuali menang, maka mereka pun bertempur sehingga terhalangi malam, dan tekad itupun dilupakan. Demikian berjalan selama 3 hari berturut-turut)
Abdullah bin Mas’ud melanjutkan lagi, “Dalam pertempuran itu, Kaum muslimin menganggapnya sebagai syarat kematian, sehingga mereka berperang sampai malam memisahkan mereka, dan masing-masing saling memenuhi (masing-masing pihak impas), sehingga belum ada yang menang atau kalah.
Kemudian umat Islam bertekad bulat lagi untuk mati, takkan mundur kecuali menang. Maka mereka pun bertempur sampai dihalangi oleh malam, antara mereka tidak ada yang kalah ataupun menang, maka tekad itu pun dilupakan (kaum muslimin merasa berputus asa akan keadaan itu).
Kemudian tekad untuk mati itu muncul lagi, tak kan mundur kecuali menang, lalu mereka pun bertempur pula sampai dihalangi malam, dan kembali ke tempat masing-masing tanpa membawa kekalahan ataupun kemenangan. Dan tekad itu dilupakan lagi.
Syahdan, manakala datang hari keempat, bangkitlah sisa-sisa kaum muslimin yang masih ada, mereka menyerbu musuh. Namun Allah belum memberi kemenangan kepada mereka, meski mereka sebenarnya telah bertempur mati-matian.
Namun mereka berperang dengan semangat peperangan yang belum pernah dilihat sebelumnya sampai sebuah benda (dalam hadist lain disebut seekor burung) sungguh-sungguh melewati lambung mereka, dan mereka tidak gentar sampai tertunduk mati. (Semua orang yang ada dalam medan pertempuran itu mati tidak tersisa karena benda itu).
Maka disuruhlah orang-orang melakukan pemeriksaan. Mereka ada 100 orang, namun mereka yang memeriksa itu tidak menemukan apa-apa (tidak tahu benda apa yang melintas itu) bahkan mereka ikut tewas, yang tersisa (dari rombongan pemeriksa itu) hanyalah seorang saja. Maka harta rampasan apa yang patut dia banggakan, atau warisan apa yang dapat ia bagi-bagikan.
Ketika mereka sedang dalam keadaan seperti itu (sedang menunggu-nunggu kabar dari seorang lelaki yang tersisa dalam medan pertempuran itu), tiba-tiba mereka mendengar orang berteriak bahwa sesungguhnya Dajjal telah mendatangi keluarga-keluarga mereka, sehingga mereka kemudian menolak apa yang ada ditangan mereka dan mengutus 10 penunggang kuda yang lihai.
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya saya mengetahui nama-nama mereka, dan nama-nama orang tua mereka, serta warna khayalan mereka. Mereka adalah sebaik-baik penunggang kuda di muka bumi saat itu, atau sebaik-baik penunggang kuda dibumi saat itu”. – HR.Ahmad, Abu Dawud dan Al-Albani, Shahih Al-Jami’, 4096.
SEBELUM KELUARNYA DAJJAL TERDAPAT TIGA TAHUN PENDERITAAN
Rasulullah bersabda, “Sebelum keluarnya Dajjal terdapat 3 tahun penderitaan, pada saat itu manusia ditimpa kelaparan yang sangat.
Pada tahun 1 (pertama), Allah memerintahkan langit untuk tidak menurunkan 1/3 hujannya, dan memerintahkan bumi untuk tidak menumbuhkan 1/3 tanamannya.
Pada tahun 2, Allah memerintahkan langit untuk tidak menurunkan 2/3 hujannya dan memerintah bumi untuk tidak menumbuhkan 2/3 tanamannya.
Pada tahun ke 3, Allah memerintahkan langit untuk tidak menurunkan seluruh hujannya dan memerintahkan bumi untuk tidak menumbuhkan semua tanamannya.
Sehingga tidak tumbuh hijau-hijauan, dan tidak tersisa binatang apapun selain akan hancur kecuali dengan apa yang dikehendaki Allah.
Para Sahabat bertanya, “Bagaimana manusia hidup pada waktu itu?”
Rasulullah menjawab, “Tahlil, takbir, dan tahmid yang bagi mereka sama kedudukannya dengan makanan”.” – HR. Ibnu Majah, Al-Hakim dan Al-Albani, Shahih, Shahih Al-Jami’, 7875
Rasulullah bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat sampai bangsa Rumawi menuruni pedalaman. Kemudian pasukan dari Madinah keluar menghadapi mereka yang terdiri dari penghuni bumi yang terpilih saat itu. Tatkala mereka telah berhadap-hadapan, bangsa Rumawi berkata, “Berilah jalan antara kami dan antara yang mencela kami sehingga kami dapat memerangi mereka””.
Umat Islam berkata, “Tidak, demi Allah, kami tidak akan mengosongkan jalan antara kalian dan antara saudara-sudara kami”. Sehingga umat Islam pun berperang melawan mereka.
1/3 dari pasukan itu mundur (kaum muslimin yang surut/lari dari perang). Mereka itu takkan diterima taubatnya oleh Allah selama-lamanya.
Dan ada 1/3 lagi yang terbunuh, mereka adalah para syuhada yang terbaik disisi Allah. Sedang 1/3 lainnya terus berperang sehingga mendapat kemenangan dan dapat menaklukkan Konstantinopel.
Rasulullah telah menyampaikan hadist lain tentang guncangan/ketakutan yang terjadi pada perang itu, dan tentang kaum relawan yang berada dibarisan umat Islam, sampai kelompok Umat Islam ikut berperang hingga memperoleh kemenangan atau kematian selama 3 hari berturut-turut. Dan tampaknya jumlah umat Islam pada saat itu hanyalah sedikit, dengan bukti bahwa umat Islam yang berperang menang ketika datang bantuan kepada mereka dari sisa-sisa umat Islam. – Al-Qiyamah As-Shughra, hal.228.
Dari Yasir bin Jabir berkata, “Saya sedang bersama Abdullah bin Mas’ud kala Angin merah bergerak dari Kufah, lalu seorang lelaki datang dan berkata, ‘Wahai Abdullah bin Mas’ud, telah datang Hari Kiamat’
Ibnu Mas’ud yang sedang duduk bertelekan berkata, “Sesungguhnya Hari Kiamat tidak akan datang sampai warisan tidak dibagikan dan tidak bergembira seseorang dengan harta rampasan (perang)’.
Kemudian ia berkata sambil tangannya mengisyaratkan ke arah Syiria, “Musuh berkumpul dengan umat Islam dan umat Islam berkumpul dengan mereka”
Saya berkata, “Apakah yang engkau maksud adalah bangsa Rumawi?”
Ia menjawab, “Ya, tetapi kemudian ada pengkhianatan dalam perang itu, sehingga umat Islam menganggapnya sebagai syarat kematian yang mana saat itu jumlah umat Islam tidak banyak”.
(Syarat kematian yang dimaksud adalah : waktu itu kaum muslimin akan bertekad bulat untuk mati, takkan mundur kecuali menang, maka mereka pun bertempur sehingga terhalangi malam, dan tekad itupun dilupakan. Demikian berjalan selama 3 hari berturut-turut)
Abdullah bin Mas’ud melanjutkan lagi, “Dalam pertempuran itu, Kaum muslimin menganggapnya sebagai syarat kematian, sehingga mereka berperang sampai malam memisahkan mereka, dan masing-masing saling memenuhi (masing-masing pihak impas), sehingga belum ada yang menang atau kalah.
Kemudian umat Islam bertekad bulat lagi untuk mati, takkan mundur kecuali menang. Maka mereka pun bertempur sampai dihalangi oleh malam, antara mereka tidak ada yang kalah ataupun menang, maka tekad itu pun dilupakan (kaum muslimin merasa berputus asa akan keadaan itu).
Kemudian tekad untuk mati itu muncul lagi, tak kan mundur kecuali menang, lalu mereka pun bertempur pula sampai dihalangi malam, dan kembali ke tempat masing-masing tanpa membawa kekalahan ataupun kemenangan. Dan tekad itu dilupakan lagi.
Syahdan, manakala datang hari keempat, bangkitlah sisa-sisa kaum muslimin yang masih ada, mereka menyerbu musuh. Namun Allah belum memberi kemenangan kepada mereka, meski mereka sebenarnya telah bertempur mati-matian.
Namun mereka berperang dengan semangat peperangan yang belum pernah dilihat sebelumnya sampai sebuah benda (dalam hadist lain disebut seekor burung) sungguh-sungguh melewati lambung mereka, dan mereka tidak gentar sampai tertunduk mati. (Semua orang yang ada dalam medan pertempuran itu mati tidak tersisa karena benda itu).
Maka disuruhlah orang-orang melakukan pemeriksaan. Mereka ada 100 orang, namun mereka yang memeriksa itu tidak menemukan apa-apa (tidak tahu benda apa yang melintas itu) bahkan mereka ikut tewas, yang tersisa (dari rombongan pemeriksa itu) hanyalah seorang saja. Maka harta rampasan apa yang patut dia banggakan, atau warisan apa yang dapat ia bagi-bagikan.
Ketika mereka sedang dalam keadaan seperti itu (sedang menunggu-nunggu kabar dari seorang lelaki yang tersisa dalam medan pertempuran itu), tiba-tiba mereka mendengar orang berteriak bahwa sesungguhnya Dajjal telah mendatangi keluarga-keluarga mereka, sehingga mereka kemudian menolak apa yang ada ditangan mereka dan mengutus 10 penunggang kuda yang lihai.
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya saya mengetahui nama-nama mereka, dan nama-nama orang tua mereka, serta warna khayalan mereka. Mereka adalah sebaik-baik penunggang kuda di muka bumi saat itu, atau sebaik-baik penunggang kuda dibumi saat itu”. – HR.Ahmad, Abu Dawud dan Al-Albani, Shahih Al-Jami’, 4096.
SEBELUM KELUARNYA DAJJAL TERDAPAT TIGA TAHUN PENDERITAAN
Rasulullah bersabda, “Sebelum keluarnya Dajjal terdapat 3 tahun penderitaan, pada saat itu manusia ditimpa kelaparan yang sangat.
Pada tahun 1 (pertama), Allah memerintahkan langit untuk tidak menurunkan 1/3 hujannya, dan memerintahkan bumi untuk tidak menumbuhkan 1/3 tanamannya.
Pada tahun 2, Allah memerintahkan langit untuk tidak menurunkan 2/3 hujannya dan memerintah bumi untuk tidak menumbuhkan 2/3 tanamannya.
Pada tahun ke 3, Allah memerintahkan langit untuk tidak menurunkan seluruh hujannya dan memerintahkan bumi untuk tidak menumbuhkan semua tanamannya.
Sehingga tidak tumbuh hijau-hijauan, dan tidak tersisa binatang apapun selain akan hancur kecuali dengan apa yang dikehendaki Allah.
Para Sahabat bertanya, “Bagaimana manusia hidup pada waktu itu?”
Rasulullah menjawab, “Tahlil, takbir, dan tahmid yang bagi mereka sama kedudukannya dengan makanan”.” – HR. Ibnu Majah, Al-Hakim dan Al-Albani, Shahih, Shahih Al-Jami’, 7875
Pasukan dan Bala Tentara Dajjal Sudah Siap Bersedia
Orang-orang Mesir dizaman firaun sebelumnya sudah mengenalnya dan
merupakan salah-satu dari sesembahan mereka. Salah satu karakter Mesir
Kuno, Hieroglyph, berbentuk mata satu yang merupakan simbol Dewa Ra,
Dewa Matahari.
Diriwayatkan daripada Anas bin Malik r.a katanya:
Rasulullah s.a.w telah bersabda: Tiada seorang Nabi pun yang diutuskan melainkan dia memberi peringatan (yang menakutkan) kepada umatnya tentang penipu yang buta sebelah matanya. Ketahuilah bahawa Dajjal itu buta sebelah matanya dan Tuhan kamu tidak buta sebelah matanya dan ditulis di antara dua matanya (Dajjal) Kaf Fa dan Ra (Kafir)
Selain ciri-ciri dajjal bermata satu, di dahinya juga ada tulisan Arab "Ka Fa Ra" atau Kafir. Kafir berarti "Tidak mempercayai". Dajjal dan para pengikutnya memang tidak percaya pada Allah Swt, karena mereka lebih percaya pada Iblis atau Lucifer.
Rasulullah saw secara jelas menyatakan pengikut dajjal nanti akan didalangi oleh bangsa Yahudi.
"Kebanyakan orang yang mengikuti Dajjal adalah kaum Yahudi, para wanita, dan rakyat" (Kanzul-'Ummal, jilid VII, hal. 2065).
"Kebanyakan orang yang bergabung Dajjal adalah kaum Yahudi, dan para wanita" (al hadits)
"Dajjal musuh Allah, akan muncul dan dia akan disertai oleh bala tentara yang terdiri dari kaum Yahudi dan segala macam bangsa"(al hadits)
Pendirian brigade KFIR yang merupakan brigade terbesar tentara Israel saat ini adalah jelas mengkonfirmasi lagi munculnya dajjal dimana pengikutnya adalah yahudi. Brigade ini juga dikenal sebagai brigade 900. Unit ini secara resmi didirikan pada Februari 2005 yang ditingkatkan dari kelompok batalion Nachshon Shimshon, Haruv, Duchifat, Lavi dan Netzh Yehuda menjadi satu brigade penuh. Brigade ini khusus didirikan untuk melawan pasukan palestine. Tim tersebut adalah brigade ditempatkan di kota-kota Palestina dari Hebron di selatan sampai ke Tulkarem di utara. Sesuai dengan namanya, brigade ini sangat kejam dan tidak manusiawi khususnya terhadap penduduk Palestina. Kekejaman mereka telah terbongkar dan dilansir oleh koran Haaretz tentang siksaan yang mereka lakukan terhadap anak-anak Palestina termasuk pelecehan seksual dan siksaan dengan menempatkan pemanas listrik di muka anak.
Sebenarnya Rasulullah saw telah diberi gambaran Allah tentang teknologi yang digunakan oleh Dajjal meskipun pada waktu itu tidak ada sesuatu benda mendekati gambaran tersebut. MasyaAllah inilah membuktikan kebenaran kenabian Rasulullah saw dan hadis-hadis Nabi.
"Kami bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimanakah cepatnya perjalanan Dajjal di muka bumi? Beliau menjawab: seperti cepatnya awan ditiup angin" (Misykat bab Dajjal).
"Bumi akan digulung untuknya; ia menggenggam awan di tangan kanannya, dan mendahului matahari di tempat terbenamnya; lautan hanya sedalam mata-kakinya; di depannya adalah gunung yang penuh asap" (Kanzul-'Ummal, jilid VII, halaman 2998).
Bahkan mereka menyebut pesawat tempur mereka sebagai KFIR. Pesawat ini mereka majukan dari pesawat mirage perancis dan juga telah digunakan dalam perang Arab-Israel.
Namun Rasulullah saw mengabarkan berita gembira kepada pejuang-pejuang Islam bahwa mereka akan diberi minum oleh Allah dalam menghadapi dajjal dan kemenangan gemilang seperti yang telah juga terjadi ketika mereka melawan Romawi dan Persia.
"Rasulullah shallallahu alaihi Wassalam bersabda; Kamu akan bertempur dengan jazirah Arab, dan Allah akan memberi kemenangan kepada kamu, lalu kamu akan bertempur dengan Persia, dan Allah akan memberi kemenangan kepada kamu, lalu kamu akan bertempur dengan Romawi, dan Allah akan memberi kemenangan kepada kamu, lalu kamu akan bertempur dengan Dajjal, dan Allah akan memberi kemenangan kepadamu. "
Hadis ini juga menjelaskan juga bahwa dajjal merupakan satu kaum yang ingkar samalah juga seperti kaum-kaum Romawi dan Persia yang telah berhasil dikalahkan oleh umat Islam tetapi dengan kondisi umat Islam harus berpegang teguh kepada ajaran Islam yang sebenarnya yang dibawa oleh Rasulullah saw
referensi:
http://en.wikipedia.org/wiki/Kfir_Brigade
Diriwayatkan daripada Anas bin Malik r.a katanya:
Rasulullah s.a.w telah bersabda: Tiada seorang Nabi pun yang diutuskan melainkan dia memberi peringatan (yang menakutkan) kepada umatnya tentang penipu yang buta sebelah matanya. Ketahuilah bahawa Dajjal itu buta sebelah matanya dan Tuhan kamu tidak buta sebelah matanya dan ditulis di antara dua matanya (Dajjal) Kaf Fa dan Ra (Kafir)
Selain ciri-ciri dajjal bermata satu, di dahinya juga ada tulisan Arab "Ka Fa Ra" atau Kafir. Kafir berarti "Tidak mempercayai". Dajjal dan para pengikutnya memang tidak percaya pada Allah Swt, karena mereka lebih percaya pada Iblis atau Lucifer.
Rasulullah saw secara jelas menyatakan pengikut dajjal nanti akan didalangi oleh bangsa Yahudi.
"Kebanyakan orang yang mengikuti Dajjal adalah kaum Yahudi, para wanita, dan rakyat" (Kanzul-'Ummal, jilid VII, hal. 2065).
"Kebanyakan orang yang bergabung Dajjal adalah kaum Yahudi, dan para wanita" (al hadits)
"Dajjal musuh Allah, akan muncul dan dia akan disertai oleh bala tentara yang terdiri dari kaum Yahudi dan segala macam bangsa"(al hadits)
Pendirian brigade KFIR yang merupakan brigade terbesar tentara Israel saat ini adalah jelas mengkonfirmasi lagi munculnya dajjal dimana pengikutnya adalah yahudi. Brigade ini juga dikenal sebagai brigade 900. Unit ini secara resmi didirikan pada Februari 2005 yang ditingkatkan dari kelompok batalion Nachshon Shimshon, Haruv, Duchifat, Lavi dan Netzh Yehuda menjadi satu brigade penuh. Brigade ini khusus didirikan untuk melawan pasukan palestine. Tim tersebut adalah brigade ditempatkan di kota-kota Palestina dari Hebron di selatan sampai ke Tulkarem di utara. Sesuai dengan namanya, brigade ini sangat kejam dan tidak manusiawi khususnya terhadap penduduk Palestina. Kekejaman mereka telah terbongkar dan dilansir oleh koran Haaretz tentang siksaan yang mereka lakukan terhadap anak-anak Palestina termasuk pelecehan seksual dan siksaan dengan menempatkan pemanas listrik di muka anak.
Sebenarnya Rasulullah saw telah diberi gambaran Allah tentang teknologi yang digunakan oleh Dajjal meskipun pada waktu itu tidak ada sesuatu benda mendekati gambaran tersebut. MasyaAllah inilah membuktikan kebenaran kenabian Rasulullah saw dan hadis-hadis Nabi.
"Kami bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimanakah cepatnya perjalanan Dajjal di muka bumi? Beliau menjawab: seperti cepatnya awan ditiup angin" (Misykat bab Dajjal).
"Bumi akan digulung untuknya; ia menggenggam awan di tangan kanannya, dan mendahului matahari di tempat terbenamnya; lautan hanya sedalam mata-kakinya; di depannya adalah gunung yang penuh asap" (Kanzul-'Ummal, jilid VII, halaman 2998).
Bahkan mereka menyebut pesawat tempur mereka sebagai KFIR. Pesawat ini mereka majukan dari pesawat mirage perancis dan juga telah digunakan dalam perang Arab-Israel.
Namun Rasulullah saw mengabarkan berita gembira kepada pejuang-pejuang Islam bahwa mereka akan diberi minum oleh Allah dalam menghadapi dajjal dan kemenangan gemilang seperti yang telah juga terjadi ketika mereka melawan Romawi dan Persia.
"Rasulullah shallallahu alaihi Wassalam bersabda; Kamu akan bertempur dengan jazirah Arab, dan Allah akan memberi kemenangan kepada kamu, lalu kamu akan bertempur dengan Persia, dan Allah akan memberi kemenangan kepada kamu, lalu kamu akan bertempur dengan Romawi, dan Allah akan memberi kemenangan kepada kamu, lalu kamu akan bertempur dengan Dajjal, dan Allah akan memberi kemenangan kepadamu. "
Hadis ini juga menjelaskan juga bahwa dajjal merupakan satu kaum yang ingkar samalah juga seperti kaum-kaum Romawi dan Persia yang telah berhasil dikalahkan oleh umat Islam tetapi dengan kondisi umat Islam harus berpegang teguh kepada ajaran Islam yang sebenarnya yang dibawa oleh Rasulullah saw
referensi:
http://en.wikipedia.org/wiki/Kfir_Brigade
Langganan:
Postingan (Atom)