Jumat, 21 Desember 2012
KREASI HARI IBU 8
nama: pera perawati
alamat: jl.M.syafe'i no.6
sekolah: universitas tanjungpura
Dengan kecantikanmu engkau lebih indah dari matahari
dg akhlakmu engkau lebih harum dari minyak misik
dengan rendah hatimu engkau lebih mulia daripada bulan,
dan dengan kelembutanmu engkau lebih lembut dari rintik hujan.
Ummi . . .
Biarpun dunia akan merayakan hari ini untukmu, namun bagiku setiap hari ini dan hari seterusny adalah hari untukmu. . .
I LOVE UMMI FOREVER
KREASI HARI IBU 7
Judul “ Keindahan Bersama ibu lewat LDK
REMAS BI ITATS”
ku buka mata ku tuk melihat mu
kau dekap aku dengan cinta mu
ku balas dengan suara mungil ku
tapi kau hanya tersenyum tersipu
melihatku
oh ibu kau lha malaikat ku
tak pernah kau mengeluh
walau ku telah menyusahkan mu
air mata pun keluar dari mata indahmu
jika lau melihatku terbaring tak
berdaya....
kau hanya memeluk ku dan berkata
YA
ALLAH
Angkatlah
penyakit anakku,
berikan
pada ku saja Ya Allah
jangan
pada anakku
Aku
rela menderita demi anakku....
mutiara - mutiara kecil pun keluar dari mataku...
Ya Allah Muliakan Dia disisi mu....
Beri aku kesempatan tuk
membahagiakannya....
Ya Allah jadikan lha aku anak yang
sholeh....
Ya Allah berikan kebahagiaan pada Nya...
Aku tak bisa membalas semua kebaikannya....
aku hanya bisa berdoa Pada MU....
Kabulkan Lha doaku.....
Biodata :
Nama :
Rusydi Nuruddin
Alamat :
JL. Dr. Wahidin 120 Sekardangan. Sidoarjo
PT :
Universitas Trunojoyo Madura
Prodi :
Psikologi
Fb :
Akhsanul Mukminin / Rusdi N
Kamis, 20 Desember 2012
KREASI HARI IBU 6
Keindahan Bersama Ibu Lewat LDK REMASBI ITATS
Nama : Susanto
Sekolah : Alumni SMA 1 Krian
Alamat : Krian
Nama : Susanto
Sekolah : Alumni SMA 1 Krian
Alamat : Krian
------------------------------------Ibu.. Inilah motivasi terakhirku darimu..------------------------------------------------
Pukul 8 malam terliat ibu yang kondisinya, belum sembuh betul tidur2an di kursi ruang tamu..beliau sebulan yang lalu habis keluar dari opname karena penyakit komplikasinya.. ku ucapkan salam sembari meletakkan sepatu dibawah kursi, kebiasaan burukku sejak kecil.. aku anggap lorong bawah kursi adalah tempat sepatu yang nyaman.. beliau mejnjawab salamku dengan suara yang agak pelan,, seperti biasa ibu tidak menanyakan perihal kepulanganku yang larut malam, seakan beliau faham betul tentang kegiatanku di sekolah yang sering pulang sore atau bahkan sampe nginep di sekolah.. aku pun sudah menduga pertannyaan awal beliau saat aku pulang sekolah.. “sudah maem le?? Sana,, Maem dulu..” tidak seperti hari biasanya yang langsung bergegas ambil makan.. “nanti saja bu maemnya” karena sejak awal ada sesuatu yang ingin aku sampaikan ke beliau.. ibu yang selalu memotivasiku selama ini.. aku duduk disamping beliau sambil memijit kaki beliau yang sering di eluhkan rasa nyerinya.. mungkin inilah saat yang tepat untuk menyampaikan ke beliau,, sambil memulai dengan basa-basi ku ceritakan kondisi di sekolah hari ini.. dan akhirnya ku sampaikan “bu setelah lulus SMA nanti kulo pengen melanjutkan kuliah di UGM..” beliau.. ibu yang sangat chare dengan anak2nya. Setiap keputusan yang mau aku ambil biasanya beliau selalu setuju.. jawaban beliau selalu “wes terserah awakmu le, ibu ndak ngerti masalah begitu, ibu doakan aja semoga di mudahkan.. yang penting kamu nanti jadi wong temen dan bermanfaat le..” aku jelaskan tentang beasiswa disana, mahasiswa berprestasi disana yang biaya kuliahnya di tanggung kampus, dan sebagainya.. tapi tidak seperti biasanya. Ibu terdiam, tidak lama beliau meneteskan air mata,, seakan beliau ingin menyampaikan sesuatu yang sulit untuk di ungkapkannya..
Sabtu, sepulang sekolah terlihat lampu rumah gelap tidak ada seorang pun yang menyalakan lampu rumah, saat itu memang aku pulang agak malam karena habis ada kegiatan kerohanian islam di sekolah. Tiba2 bu lek menghampiriku sambil menyampaikan “ibumu masuk rumah sakit, Ndang kesana..” kabar yang begitu berat terdengar di telingaku. Aku bergegas menuju rumah sakit tempat ibu dirawat. Beliau terlihat begitu lemah, kita 3 bersaudara berkumpul disamping beliau, hari kedua beliau terlihat semakin lemah, sampai hari ke 4 tidak ada perubahan kondisi beliau, beliau akhirnya minta pulang.. dan sesampai dirumah sehabis dhuhur beliau menghelakan nafas terakhirnya..
Sekarang 6 tahun sudah beliau meninggalkan dunia ini.. tapi tidak pernah lupa olehku ukiran2 cerita dan pengorbanan beliau untuk anak2nya.. “yang penting kamu nanti jadi wong temen dan bermanfaat le” inilah satu pesan terakhir beliau yang selalu ku ingat.
“Love u mom”
Pukul 8 malam terliat ibu yang kondisinya, belum sembuh betul tidur2an di kursi ruang tamu..beliau sebulan yang lalu habis keluar dari opname karena penyakit komplikasinya.. ku ucapkan salam sembari meletakkan sepatu dibawah kursi, kebiasaan burukku sejak kecil.. aku anggap lorong bawah kursi adalah tempat sepatu yang nyaman.. beliau mejnjawab salamku dengan suara yang agak pelan,, seperti biasa ibu tidak menanyakan perihal kepulanganku yang larut malam, seakan beliau faham betul tentang kegiatanku di sekolah yang sering pulang sore atau bahkan sampe nginep di sekolah.. aku pun sudah menduga pertannyaan awal beliau saat aku pulang sekolah.. “sudah maem le?? Sana,, Maem dulu..” tidak seperti hari biasanya yang langsung bergegas ambil makan.. “nanti saja bu maemnya” karena sejak awal ada sesuatu yang ingin aku sampaikan ke beliau.. ibu yang selalu memotivasiku selama ini.. aku duduk disamping beliau sambil memijit kaki beliau yang sering di eluhkan rasa nyerinya.. mungkin inilah saat yang tepat untuk menyampaikan ke beliau,, sambil memulai dengan basa-basi ku ceritakan kondisi di sekolah hari ini.. dan akhirnya ku sampaikan “bu setelah lulus SMA nanti kulo pengen melanjutkan kuliah di UGM..” beliau.. ibu yang sangat chare dengan anak2nya. Setiap keputusan yang mau aku ambil biasanya beliau selalu setuju.. jawaban beliau selalu “wes terserah awakmu le, ibu ndak ngerti masalah begitu, ibu doakan aja semoga di mudahkan.. yang penting kamu nanti jadi wong temen dan bermanfaat le..” aku jelaskan tentang beasiswa disana, mahasiswa berprestasi disana yang biaya kuliahnya di tanggung kampus, dan sebagainya.. tapi tidak seperti biasanya. Ibu terdiam, tidak lama beliau meneteskan air mata,, seakan beliau ingin menyampaikan sesuatu yang sulit untuk di ungkapkannya..
Sabtu, sepulang sekolah terlihat lampu rumah gelap tidak ada seorang pun yang menyalakan lampu rumah, saat itu memang aku pulang agak malam karena habis ada kegiatan kerohanian islam di sekolah. Tiba2 bu lek menghampiriku sambil menyampaikan “ibumu masuk rumah sakit, Ndang kesana..” kabar yang begitu berat terdengar di telingaku. Aku bergegas menuju rumah sakit tempat ibu dirawat. Beliau terlihat begitu lemah, kita 3 bersaudara berkumpul disamping beliau, hari kedua beliau terlihat semakin lemah, sampai hari ke 4 tidak ada perubahan kondisi beliau, beliau akhirnya minta pulang.. dan sesampai dirumah sehabis dhuhur beliau menghelakan nafas terakhirnya..
Sekarang 6 tahun sudah beliau meninggalkan dunia ini.. tapi tidak pernah lupa olehku ukiran2 cerita dan pengorbanan beliau untuk anak2nya.. “yang penting kamu nanti jadi wong temen dan bermanfaat le” inilah satu pesan terakhir beliau yang selalu ku ingat.
“Love u mom”
KREASI HARI IBU 5
Keindahan Bersama Ibu Lewat LDK REMASBI ITATS
NAMA:IIS ISNAWATI
ALAMAT :TANGERANG
ASAL SEKOLAH: SMK MUHAMMADIYAH PANDEGLANG BANTEN
--------------------------------------DUHAI IBU-------------------------------------
IBU
ibu
kuluhat indahya pancaran yang tersinar dari kedua bola matamu
pancaran yang begitu indah bila ku tatap dengan kedua bola mata ku
senyum mu
tawa mu
membuat air mata ini menetes perlahan-lahan
entah kenapa hati ini sakit
ketika ku harus melihat senyuman mu
senyuman yang membawa kepada kedamaian hati dan nurani ku
oh ibu
dimata ku
kau adalah malaikat hidup ku
malaikat yang selalu membingbingku
yang selalu setia menemani ku hingga ku tumbuh dewasa
ibu jangan kau teteskan butiran air mata suci itu
sungguh aku tak kuasa melihat butiran air mata yang membasahi kedua pipimu
oh ibu
betapa besarnya kasih sayang yang kau berikan untuk ku
kasih sayang yang tiada pamrih dan tak pernah berhenti yang selalu menggalir dari mu
ku bersujud dan memohan maaf di kedua telapak kaki mu untuk yang terakhir kalinya
oh ibu maafkanlah anak mu ini
bukakanlah pintu maaf yang tulus dari hati mu
oh ibu aku tak kuasa menahan air mata ini ketika ku mendengar isak tangis mu
oh ibu hentikanlah butiran air mata itu
sungguh hati ini sakit
oh ibu tersenyumlah untuk ku
untuk terakhir kalinya ku melihat mu tersenyum
walupun hanya sekejap
NAMA:IIS ISNAWATI
ALAMAT :TANGERANG
ASAL SEKOLAH: SMK MUHAMMADIYAH PANDEGLANG BANTEN
--------------------------------------DUHAI IBU-------------------------------------
IBU
ibu
kuluhat indahya pancaran yang tersinar dari kedua bola matamu
pancaran yang begitu indah bila ku tatap dengan kedua bola mata ku
senyum mu
tawa mu
membuat air mata ini menetes perlahan-lahan
entah kenapa hati ini sakit
ketika ku harus melihat senyuman mu
senyuman yang membawa kepada kedamaian hati dan nurani ku
oh ibu
dimata ku
kau adalah malaikat hidup ku
malaikat yang selalu membingbingku
yang selalu setia menemani ku hingga ku tumbuh dewasa
ibu jangan kau teteskan butiran air mata suci itu
sungguh aku tak kuasa melihat butiran air mata yang membasahi kedua pipimu
oh ibu
betapa besarnya kasih sayang yang kau berikan untuk ku
kasih sayang yang tiada pamrih dan tak pernah berhenti yang selalu menggalir dari mu
ku bersujud dan memohan maaf di kedua telapak kaki mu untuk yang terakhir kalinya
oh ibu maafkanlah anak mu ini
bukakanlah pintu maaf yang tulus dari hati mu
oh ibu aku tak kuasa menahan air mata ini ketika ku mendengar isak tangis mu
oh ibu hentikanlah butiran air mata itu
sungguh hati ini sakit
oh ibu tersenyumlah untuk ku
untuk terakhir kalinya ku melihat mu tersenyum
walupun hanya sekejap
KREASI HARI IBU 4
Keindahan Bersama Ibu Lewat LDK REMASBI ITATS
Sarah Larasati Mantovani
Perum. Reni Jaya blok G 17 No. 3 RT 05 RW 07
Bojongsari, Depok
---------------------------------"Tiada sahabat yang lebih baik selain ibu"--------------------------
Sarah Larasati Mantovani
Perum. Reni Jaya blok G 17 No. 3 RT 05 RW 07
Bojongsari, Depok
---------------------------------"Tiada sahabat yang lebih baik selain ibu"--------------------------
“Para ibu selalu mempunyai tempat untuk menampung duka, lalu mengecupnya dan bangkit.”
? Helvy Tiana Rosa, Tanah Perempuan
Ada kejadian unik yang pernah saya alami, Kejadian ini terjadi tepat pada tanggal 29 Agustus lalu, saat saya tidak tahu lagi kepada siapa saya harus mengandalkan seseorang.
Pagi-pagi saya sudah mendapat tugas mendadak dari redaktur untuk Liputan ke suatu tempat di daerah Kemang, Jakarta Selatan, jam 7 malam. Saya yang baru membaca tugas dari Redaktur saya via FB siangnya langsung kaget dan agak panik, “Ini Liputannya malam, saya harus ke sana tapi sama siapa?”, tanya saya dalam hati.
Saya terpikir untuk mengajak teman akhwat dan langsung saja saat itu juga beberapa teman dekat akhwat, saya hubungi via sms maupun telepon.
Ternyata mayoritas menjawab tidak bisa, alasannya macam-macam, ada yang sudah ada acara, tempatnya jauh dari lokasi rumah mereka, tidak boleh sama orangtua karena acaranya malam dan respon terakhir yang saya dapat, “Maaf banget kak, Jumi lagi ada di kampung, kalau Jumi lagi ga ada di kampung mau deh temani kakak liputan”.
Saya menghela nafas, teringat kembali dengan pesan dari redaktur saya, “Kalau kamu ga bisa ya ga apa-apa, ga usah dipaksakan, nanti saya tugaskan Thufail”.
“Duh, ga ada yang bisa lagi…”, keluh saya sambil memandang kembali handphone yang tadi saya gunakan untuk menelepon teman akhwat.
“Ada apa sih?”, tanya ibu saya yang sedari tadi melihat saya dengan rona wajah kecewa, resah, gelisah nan gundah gulana.
“Teman-teman akhwatku pada ga bisa temani aku liputan nanti malam, Ma”, jawab saya dengan nada setengah putus asa.
“Yaudah mama temani deh”, kata ibu saya.
Subhanallah… Saya yang mendengar respon beliau langsung senang bukan main. Di saat saya hampir putus asa karena tidak ada teman akhwat yang bisa saya ajak untuk meliput ke daerah Kemang jam 7 malam nanti, tiba-tiba Ibunda saya tercinta menawarkan dirinya untuk menemani saya Liputan. Alhamdulillah wa Syukurillah ya Rabb, jarang-jarang terjadi seperti ini... :')
Sesampainya di tempat liputan, saya satu-satunya Jurnalis perempuan yang membawa serta ibunya, tidak ada rasa gengsi sama sekali dalam diri saya karena memang saya sangat membutuhkan teman untuk liputan dan tentunya ibu saya tidak akan rela membiarkan anak gadisnya pergi sendirian malam-malam. Dengan setia dan sabarnya beliau menunggu hingga saya selesai mewawancarai narasumber.
Saya baru melihat betapa besar pengorbanan yang ibu berikan malam itu hingga keesokan harinya beliau masuk angin karena tidak tahan dengan angin malam.
Meski merasa bersalah tapi saya mengakui memang tiada sahabat yang lebih baik selain ibu…
KREASI HARI IBU 2
Keindahan Bersama Ibu Lewat LDK REMASBI ITATS
Nama : ipan Setiawan
Kampus : UIN Sunan Gunung Djati Bandung/jur pend kimia
------------------------------ ---IBU--------------------------------------
Ingin rasanya tangan yang kasar berdosa ini menyentuhnya,
hanya sekedar mengecup tangan halus yang penuh ke’Ikhlasan,
Namun kini jarak tlah membatasi kerinduan yang lama tak berjumpa,
Begitu nyaman terasa ketika nama itu terdengar syahdu dalam setiap lantunan ayat-ayatMu..
ingin ku sampaikan rasa rindu dan cinta suci ini untuknya, namun Q tak kuasa tuk menemuinya...
Ooh Ibu ...
Dirimu begitu Q butuhkan tuk selalu menemani kesepian hati ini.
***
Walau jarak telah memisahkan tapi hati ini terasa,
sekarang kau ada di sisiku..
Ohh Ibu...
Q rindu, rindu begitu sangat...
Perkenankan pada mimpi ini Q bisa menyapamu, menyentuhmu, dan mencium keningmu...
Amiin...
Nama : ipan Setiawan
Kampus : UIN Sunan Gunung Djati Bandung/jur pend kimia
------------------------------
Ingin rasanya tangan yang kasar berdosa ini menyentuhnya,
hanya sekedar mengecup tangan halus yang penuh ke’Ikhlasan,
Namun kini jarak tlah membatasi kerinduan yang lama tak berjumpa,
Begitu nyaman terasa ketika nama itu terdengar syahdu dalam setiap lantunan ayat-ayatMu..
ingin ku sampaikan rasa rindu dan cinta suci ini untuknya, namun Q tak kuasa tuk menemuinya...
Ooh Ibu ...
Dirimu begitu Q butuhkan tuk selalu menemani kesepian hati ini.
***
Walau jarak telah memisahkan tapi hati ini terasa,
sekarang kau ada di sisiku..
Ohh Ibu...
Q rindu, rindu begitu sangat...
Perkenankan pada mimpi ini Q bisa menyapamu, menyentuhmu, dan mencium keningmu...
Amiin...
Langganan:
Postingan (Atom)